fbpx
Teach Them Communication, Not War

Education in this era of globalization should be the seed of building a better communication between nations. Youngsters these days will be the leader of tomorrow. Obama’s teachers would not even dream that one day Obama would be the President of the United States. His upbringing as a boy who lived in mixed cultures shaped him. Yet, one should not always be born or lived in mixed cultures family to be able to appreciate other cultures, and to be able to communicate with respecting mind.


Last year, students from Indonesia (Saint John’s Junior High School) met students from the Philippines (Colegio del Sagrado Corazon de Jesus) and from Thailand (St. Theresa International College). They were sharing their cultures through a collaborative meeting “Sharihttps://www.kompasiana.com/retty67/6062cbc25c759e5ea8063622/sharing-cultures-during-the-pandemicng Cultures during the Pandemic” 


This year, the collaboration is enlarged by adding the students from the United States of America. The time different between the continent was not a problem as the students from the USA were willing to use their evening to meet their friends from Asia. Yes, Friday morning of 25th March 2022 in Asia was still the Thursday evening of 24th March 2022 in the American continent.


Considering the possibility of having the same audience from last year presentation, this year the teams who presented their countries prepared more attractive presentations. There were two presentations from the USA. One presentation is about the USA in general (from Williston Middle School - North Dakota), while the other one is about the Navajo Indian Community (from Sanders Middle School - Arizona). It is interesting how they are proud of sharing their languages to their new friends from around the globe.


Having them together communicating the richness of each other cultures is a great seed for the future global communication. We are planting the seed of communication. Hopefully through effective communication there will be no war. Our students need to learn how to communicate themselves and how to perceive others’ presentation and opinion. Learning about others’ culture is the first step into a better understanding.


It was a wonderful time to learn about their own culture for the preparation of the presentation, and a proud moment to share it to others from across the ocean or the continent. Hopefully the communication seed that is planted today can grow to into the fruit of goodness.

AJARI MEREKA BERKOMUNIKASI, BUKAN BERPERANG

Pendidikan dalam era globalisasi ini seharunya menjadi bibit untuk menumbuhkan komunikasi yang lebih baik antar negara. Orang muda hari ini adalah pemimpin dunia di masa mendatang. Guru-guru Obama mungkin tidak pernah bermimpi bahwa suatu hari muridnya ini akan menjadi Presiden Amerika. Obama tumbuh sebagai anak yang tumbuh dalam percampuran budaya, dan hal ini ikut membentuk dirinya. Tapi, orang tidak harus selalu lahir atau dibesarkan dalam keluarga silang budaya untuk bisa menghargai budaya lain, atau untuk mampu berkomunikasi dengan pikiran terbuka dan saling menghargai.


Tahun lalu, pelajar dari Indonesia (Saint John’s Junior High School) sudah bertemu dengan pelajar dari Filipina (Colegio del Sagrado Corazon de Jesus) dan Thailand (St. Theresa International College). Mereka saling berbagi budaya melalui kolaborasi antar sekolah "Sharing Cultures during the Pandemic"


Tahun ini, kolaborasi tersebut diperluas dengan mengundang pelajar dari USA. Perbedaan waktu yang ada karena perbedaan benua tidak menjadi masalah. Pelajar dari Amerika dengan senang hati menjadwalkan malam mereka untuk berjumpa dengan teman-teman baru dari Asia. Ya, hari Jumat, tanggal 25 Maret 2022, pukul 07.30 WIB di benua Asia, berarti masih hari Kamis, tanggal 24 Maret 2022, pukul 19.30 di benua Amerika.


Mengingat ada kemungkinan mereka akan bertemu kembali dengan beberapa murid yang tahun lalu juga ikut mendengarkan presentasi mereka, maka pembawa materi tahun ini memberikan presentasi yang lebih menarik lagi. Dari Amerika ada pembawa materi. Yang pertama mempresentasikan USA secara global (Williston Middle School - North Dakota), dan sebuah presentasi mengenai Komunitas Suku Indian Navajo (Sanders Middle School - Arizona). Sungguh menarik, melihat bagaimana mereka mencoba membagikan bukan saja budaya mereka, tetapi juga dengan bangga memperkenalkan bahasa mereka pada teman-teman baru mereka yang berasal dari berbagai bangsa.


Menyatukan kaum muda ini untuk bersama-sama berbagi kekayaan budaya masing-masing merupakan bibit unggul untuk percakapan global di kemudian hari. Hari ini mereka memulai menumbuhkan bibit komunikasi di antara mereka. Semoga dengan kemampuan berkomunikasi yang efektif, mereka pada masanya tidak akan memunculkan perang. Kaum muda ini butuh belajar untuk mampu mengkomunikasikan diri mereka sendiri, kemudian mampu menerima pandangan dan pendapat orang lain. Belajar mengenali budaya orang lain adalah langkah pertama mereka untuk bisa saling mengerti dengan lebih baik lagi.


Program antar budaya yang sangat menarik ini merupakan kesempatan mereka untuk lebih mengenali budaya mereka sendiri. Hal ini terjadi dalam persiapan presentasi tim mereka. Momen ini juga merupakan saat yang membanggakan ketika mereka menjadi perwakilan negara mereka mempresentasikan negaranya pada teman-teman dan guru-guru yang berada di seberang samudra, bahkan melintasi benua. Semoga benih komunikasi yang disebar bisa terus bertumbuh untuk kebaikan.