Since the beginning of Saint John’s Catholic School, it always taken languages as the important tools for bridging students into the global world. Saint John’s Catholic School as a part of PASCH gave way to students to enhance their proficiency in German language. This 2024, Saint John’s Schools are officially signing the cooperation agreement to be a center of Chinese proficiency test (HSK Test).
On February 2, 2024 Mr. Ladislaus Naisaban as the Director of Education of Saint John’s Catholic School signed the cooperation agreement with Mr. Marco Budiman, the Director of PT. Tritunggal Anugerah Abadi (TAA).
With the signing of this agreement, PT TAA will support Saint John’s Catholic School to become an HSK Test Center in the Banten area with standardized computer laboratory facilities that facilitate online certification exams. Saint John’s School will not only serve SJCS students but also open its doors to all prospective online exam participants in the Banten area.
The Mandarin Language Certification is an internationally based competency test that includes reading, writing, and listening components (HSK Test). Meanwhile, the HSKK test assesses proficiency in speaking Mandarin.
Overall, conducting the online HSK test using standardized computers provides a more modern examination experience that helped students without the need to write down the Mandarin characters manually.
Mr. Ladislaus Naisaban, the Director of Education at Saint John’s, stated that, "Through the collaboration between Saint John’s and PT. TAA, the learning spirit of the students will be enhanced, and the school will align its curriculum with the HSK exam, ensuring students obtain international certification."
As an educational institute, Saint John’s Catholic School continues to demonstrate a high commitment to the development of language skills and mastery of international standard exams. Undoubtedly, this has a positive impact on Saint John’s students by improving graduation prospects, advancing careers in the professional world, and enhancing competitiveness in facing global challenges in the future.
Saint John’s Schools Mendukung Kemahiran Berbahasa Mandarin
Sejak awal berdiri, Saint John’s Catholic School (SJCS) selalu percaya bahwa kemahiran berbahasa adalah alat penting untuk menjembatani siswa memasuki dunia global.Sebagai sekolah anggota PASCH, Saint John’s Catholic School membantu membuka jalan bagi siswa untuk mahir berbahasa Jerman. Tahun 2024 ini, Saint John’s Catholic School menandatangani perjanjian kerjasama yang menjadikan Saint John’s sebagai pusat ujian kemahiran berbahasa Mandarin (Ujian HSK).
Pada tanggal 2 Februari 2024, Bapak Ladislaus Naisaban selaku Direktur Pendidikan Saint John’s Catholic School dan Bapak Marco Budiman selaku Direktur PT. Tritunggal Anugerah Abadi (TAA) menandatangani perjanjian kerjasama ini.
Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, PT. TAA akan mendukung Saint John’s Catholic School untuk menjadi Pusat Ujian HSK di area Banten dengan fasilitas laboratorium komputer yang mendukung ujian sertifikasi daring. Sebagai Pusat Ujian, Saint John’s School tidak hanya melayani murid SJCS, melainkan membuka pintu untuk semua calon peserta ujian daring di area Banten.
Sertifikasi Bahasa Mandarin merupakan uji kompetensi berbasis internasional yang mencakuip komponen membaca, menulis dan mendengarkan (Ujian HSK). Sementara, ujian HSKK menilai kemahiran berbicara dalam bahasa Mandarin.
Secara keseluruhan, pelaksanaan ujian HSK secara daring menggunakan komputer yang sudah terstandarisasi, membawa pengalaman ujian yang lebih modern tanpa harus menulis karakter Mandarin secara manual.
Direktur Pendidikan Saint John’s, Bapak Ladislaus Naisaban mengatakan bahwa, “Dengan kerjasama antara Saint John’s dan PT. TAA akan meningkatkan semangat belajar dari peserta didik, sementara sekolah akan semakin menyelaraskan program mata pelajaran bahasa Mandarin dengan ujian HSK untuk memastikan peserta didik memperoleh sertifikasi internasional.”
Saint John’s Catholic School sebagai lembaga pendidikan, akan terus menunjukkan komitmen tinggi terhadap pengembangan ketrampilan berbahasa dan kemampuan yang sesuai dengan standar ujian internasional. Tentunya hal ini akan membawa dampak positif bagi siswa dengan meningkatkan prospek pilihan mereka setelah lulus, menjadi bekal mereka ketika membangun karier di dalam dunia professional dan mampu bersaing dalam tantangan global dunia di masa mendatang.